Harga Sapi Anjlok, DPR RI Bentuk Tim Investigasi
GUNUNGKIDUL- Menurunnya harga jual sapi lokal, membuat peternak dan petani Gunungkidul, Yogyakarta tiga bulan terakhir membuat para peternak sapi gulung tikar. Keluhan peternak sapi kini mulai direspon oleh anggota dewan pusat. Ironisnya harga sapi menurun drastis, sementara harga daging masih melambung tinggi mencapai 63 ribu per kilo.
Sebulan terakhir Gunungkidul kerap menjadi gerbang para pengusaha ternak sapi dalam skala besar sebagai tempat kulakan. Pengusaha luar daerah lebih memilih membeli sapi di bumi handayani karena harganya paling murah dibanding daerah lainnya.
Menanggapai hal itu Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan, saat kunjungan ke Gunungkidul pihaknya tengah membentuk tim investigasi soal menurunnya harga sapi.
“Tim itu nantinya akan mengidentifikasi penyebab mengapa harga sapi begitu memprihatinkan, masak harga daging lebih mahal dari sapi” ungkap Taufik, kepada wartawan 1/5/2011
Menurutnya tim tersebut akan dibentuk oleh DPR dengan beranggotakan legislatif (Komisi IV DPR RI) dan eksekutif atau dari beberapa kementrian yang bertugas menangani polemik sapi impor. Taufik pun tidak menampik, bahwa penyebab turunnya harga sapi disebabkan oleh adanya sapi impor dari Australia.
“pemerintah harus mengkaji ulang kebijakan itu, karena sangat merugikan petani dan peternak”imbuhnya
Pihaknya berharap dengan dibentuknya tim tersebut harga sapi kembali normal dalam waktu dekat. Ia memahami berbagai masukan dari masyarakat masuk ke senayan terutama anjloknya harga sapi.
“semoga permasalahan ini cepat selesai, dan harga kembali normal”katanya
Sementara Bupati Gunungkidul, Badingah, mengatakan pihaknya sudah mengirim data ke pemerintah pusat terkait anjloknya harga sapi. Data tersebut menjadi bagian dari referensi bagi DPR RI untuk melakukan investigasi.
“kita sudah mengirimkan data harga ke pusat, dan melakukan koordinasi, untuk segera menyelesaikan masalah ini”katanya
Hingga kini, harga daging sapi masih berada pada tingkat harga Rp 63 ribu perkilogramnya. Menurut keterangan Susi (43), salah satu penjual daging sapi di Pasar Argosari, Wonosari, harga tersebut mempengaruhi, tingkat penjualan daging.
"Sekarang karena harga sapi sangat murah, orang lebih memilih membeli sapi dan memotong sendiri, daripada, membeli dagingnya," katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar